Sabtu, 30 Agustus 2008

KEUNIKAN HARI RAYA KUNINGAN


(GM.31/8). Sepuluh hari setelah Hari Raya Galungan adalah Hari Raya Kuningan. Umat Hindu kembali disibukkan oleh berbagai persiapan perayaan. Bagi umat Hindu, hari raya bukanlan hari yang dirayakan dengan pesta atau hiburan-hiburan masa kini. Melainkan suatu hari yang dimaknai sebagai hari menghaturkan rasa bhakti dan syukur kepada Hyang Widhi (Tuhan) atas segala anugerah yang diberikan.

Hari Raya Kuningan memiliki hal-hal khusus dalam pelaksanaannya. Misalkan saja dengan sarana yang digunakan di bangunan suci baik sesajen maupun hiasannya. Sesajen misalnya sudah menjadi kekhasan berisikan 'pesor' (ketupat) dan nasi kuning selain itu hiasan yang menggantung di sisi kanan dan kiri banguan sucipun berbeda dengan sebelumnya (saat Galungan:red). Saat Hari Kuningan gantungan tersebut berbentuk bulat dan segi empat.

Tepat dihari Kuningan yang juga disebut dengan Tumpek Kuningan, yang jatuh pada hari Sabtu (30/8) Pura-pura selalu dipadati pemedek (umat) untuk melakukan persembahnyangan. Pura-pura tersebut diantaranta, Pura Dalem, Desa, Puseh yang ada di wilayah Desa masing-masing. Selain itu Pura Dang Kahyangan Rambutsiwi dan Pura Jati termasuk Pura Jagatnatha menjadi tujuan umat Hindu untuk bersembahyang. Hanya saja persembahyangan pada Tumpek Kuningan ini menurut kepercayaan orang Bali harus dilakukan sebelum Pk. 12.00. (ibgsp).

Tidak ada komentar: